Berkah Buku Parameter Kompetensi Tata Bahasa Arab, Kyai Cep : "Kh.M.Ilyas Ruhiat Datang Dan Menyimak"

Kh.M.Ilyas Ruhiat datang membaca buku baru yang ke-27

Sabilurrahim.com Sosok Kh. Cep Herry Syarifudin yang kerap disapa Kyai Cep ini memang dijuluki sebagai kyai yang produktif dalam menulis. Bahkan dengan tulisannya, beliau mampu mendirikan Pondok Pesantren Sabilurrahim. Dan kini, buku karangan Kyai Cep yang ke-27 berhasil kembali diterbitkan dengan judul "Parameter Kompetensi Tata Bahasa Arab (Nahwu Sharaf)".

Setiap buku yang diterbitkan oleh Kyai Cep memang selalu memiliki latar belakang yang unik. Dan buku tentang Nahwu Sharaf ini tak henti-hentinya di inovasikan dan diperbaharui selalu. Baginya, berkat santri bodohlah ia mampu terus berinovasi dan menulis metode-metode agar santri dan para pelajar agama lebih mudah memahami sehingga mampu membaca kitab kuning dengan mudah, dan benar. 

"Berkah Santri bodo, saya terus berinovasi dan membuat terobosan-terobosan agar santri lebih mudah memahami ilmu Nahwu Sharaf," jelasnya. 

Kebiasaanya menulis sudah dimulai sejak ia menjadi santri di Pondok Pesantren Cipasung. Bahkan berkat tulisannya, beliau dipercaya sebagai konseptor pidato KH.Ilyas Ruhiat (Rais 'am PBNU).

Dan kisah yang menarik dari keberkahan buku yang ke-27 ini ialah, telah disimak isi buku tersebut oleh guru besar Kh. M. Ilyas Ruhiat (Rais 'Am PBNU 1992-1999 dan Pengasuh Pesantren Cipasung Tasikmalaya 1977-2007).

Pada hari yang dimuliakan, yakni hari Jum'at. Beliau bermimpi didatangi oleh guru tercintanya, sebagai seorang murid, tentu ia menyambut gurunya.

"Sebelum Jum'at tadi bermimpi didatangi Syaekhuna KH M.Ilyas Ruhiat, (Rais 'Am PBNU 1992-1999 dan Pengasuh Pesantren Cipasung Tasikmalaya 1977-2007). Lalu saya serta merta menyambut beliau serta menyediakan tempat duduk beliau," ucapnya. 

BACA JUGA : Segera Daftar!!! Beasiswa Ponpes Sabilurrahim Untuk Masyarakat Mekarsari

Tentu dengan rasa rindunya, beliau melakukan sepenggal dialog tentang karyanya yang ke-27 tersebut. 

"Bapak (begitu panggilan santri kepada beliau) belum punya buku karya saya yang terbaru ya," tanya kyai Cep dalam mimpinya.

Dalam mimpinya, Kyai Cep secara langsung memberikan karyanya yang ke-27 tersebut pada gurunya. 

"Ini bukunya, Bapak," lanjutnya sambil menyerahkan buku karya ke-27 yang berjudul "Parameter Kompetensi Tata Bahasa Arab (Nahwu Sharaf)".

Setelah diberikan karangan buku yang mengulas tentang ilmu Nahwu Sharaf, Kh. M. Ilyas Ruhiat senantiasa menyimak lembaran-lembaran buku tersebut. 

"Beliau pun duduk untuk menyimak isi buku tersebut," jelasnya. 

Nammun sayang, beliau langsung terbangun dari mimpinya dan mimpi tersebut terputus sampai disitu. 

"Tiba-tiba saya terbangun oleh ketukan jendela dari Istriku yang baru pulang dari pasar, membangunkan aku untuk bersiap sholat Jum'at. Jam menunjukkan pukul 10.30. WIB. Tidak lupa saya hadiah Fatihah untuk Syaekhuna KH Ilyas Ruhiat," tutupnya. 

Dari mimpi beliau, kita mampu menilai. Bahwa buku karangan yang ke-27 tersebut telah diberkahi oleh Kh. M. Ilyas Ruhiat yang telah datang pada pengarang buku tersebut melalui mimpinya. 

Semoga keberkahan ini sampai juga pada pembaca dan seluruh orang yang mempelajari buku tersebut agar dimudahkan dalam menuntut ilmunya. Amiin.

Asep Riandi S.M

share untuk facebook : disini

LihatTutupKomentar